The Impact of Tourism on Village Society and its Environmental

P D Pramanik

R Ingkadijaya

Sekolah Tinggi Pariwisata Trisakti
purwanti@stptrisakti.ac.id

Abstract

This research explained how tourism activity influenced the society who lived in the village around them. The impact that was elaborated in this study was “economic, socio-cultural, and environmental” aspects. Pasir Angin Village is close to Puncak where hotels, villas, and tourism destination are built. Every weekends people from downtown such as Jakarta, Tangerang, Depok, and Bekasi visit Puncak for leisure. This tourism activity affect the society who lives around Puncak. Those bring around both negative and positive sides of economic, socio-culture, and environment. This was quantitative research and descriptive analysis. The research was located in Pasir Angin village. Respondents of this research were 99 residents of Pasir Angin village. This study concluded that there were advantages of developing tourism destinations to their neighbourhood. The advantages and disadvantages rose among economic, socio-cultural, and environmental aspects.

Fulltext

SWOT Analysis of the Development of the Tourist Cibuntu Village, Cibuntu Regency, West Java

V Artina S1, W Dewi P1 and R Yulianti T2

1Sekolah Tinggi Pariwisata Trisakti
2Matana University
viena.artina@stptrisakti.ac.id

Abstract

The Cibuntu village is one of the beautiful village of Kuningan District, West Java. Cibuntu village is located on the Southern city of Cirebon and Eastern part of the province of West Java with a total area of 274.651 ha and a population of 978 capita. This article presents the SWOT to analysis the tourism development in Cibuntu rural tourism. That can be used as a reference for the local government authorities to design tourism development in Cibuntu rural tourism. Tourism Village is a tourist activity that utilizes natural resources or cultural resources originals. This research focuses on sustainable development of the rural areas in Cibuntu village, the internal factors and the external factors. The objective of the present research is to identify and examine the effects of expansion of tourism on sustainable development of the rural areas in terms of economy, society-culture ecology and institution. The result show that Cibuntu village was expected to be a rural village for tourist destination, it has a natural potential because situated at the foothills of Ciremai mountain, it has a natural outcome in the form of vegetables and fruits and also has a historic relic sites stone, and also its traditional culinary tourism.

Fulltext

Jurnal Ilmiah Pariwisata

Jurnal Ilmiah Pariwisata (Jurnal Pariwisata) dikelola oleh Pusat Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat Sekolah Tinggi Pariwisata Trisakti (Puslitdimas STP Trisakti) Jakarta

Pertama kali terbit pada bulan Oktober 1996 dengan nama Jurnal Penelitian Dan Karya Ilmiah, JIP-STPT (ISSN 1411-1527) ini merupakan Jurnal Ilmiah Pariwisata terakreditasi pertama yang memperoleh Akreditasi Dikti No.52.Dikti/Kep/2002. Penulis-penulis yang telah mengisi edisi jurnal merupakan dosen STP Trisakti ditambah dengan penulis-penulis lepas yang berasal dari institusi pendidikan, institusi pemerintah, wartawan serta pemerhati-pemerhati bidang kepariwisataan. Berikutnya pada tahun 2006 Jurnal Ilmiah Pariwisata kembali mendapat  Akreditasi Dikti No. 55a/Dikti/Kep/2006.

Pada tanggal 24 November 2017 JIP mendapatkan ISSN Online dengan nomor : 2599-0209

Proceedings of the 2nd International Conference on Tourism, Gastronomy, and Tourist Destination (ICTGTD 2018)

The 2nd International Conference on Tourism, Gastronomy, and Tourist Destination (ICTGTD 2018) was held March 8 – 9, 2018, at the Trisakti School of Tourism in Jakarta, Indonesia. It allowed attendees the opportunity to share ideas and make contacts in order to further the fields of Tourism, Gastronomy, and Tourist Destinations.

Please click here for the conference website.

Please click here for the article (Fulltext)

Pengaruh Bauran Pemasaran terhadap Keputusan Mengunjungi Festival Cap Go Meh di Singkawang

Putri Rizkiyah

Adinoto Nursiana

Rahmat Ingkadijaya

ABSTRAK

Festival Budaya Cap Go Meh yang diselenggarakan di Kota Singkawang merupakan festival budaya tahunan yang diselenggarakan pada hari kelima belas setelah perayaan Tahun Baru Cina (Imlek). Pada tahun 2016 tingkat kunjungan wisatawan menurun dari tahun-tahun sebelumnya yang mengakibatkan tidak tercapainya target yang ditetapkan pemerintah. Penelitian ini bertujuan untuk (1) mengidentifikasi profil atau karakteristik wisatawan domestik maupun mancanegara yang mengunjungi festival budaya Cap Go Meh di kota Singkawang, dan (2) mengetahui sejauhmana pengaruh unsur-unsur bauran promosi terhadap keputusan wisatawan mengunjungi festival budaya tersebut. Metode yang digunakan adalah metode survei, dengan menyebarkan kuesioner kepada 200 responden. Data dianalisis dengan menggunakan regresi linier berganda. Hasil penelitian menunjukkan bahwa secara simultan, bauran pemasaran berpengaruh signifikan terhadap keputusan wisatawan mengunjungi Festival Budaya Cap Go Meh di Kota Singkawang, namun secara parsial hanya terdapat satu variabel yang berpengaruh yaitu variabel proses.

Kata kunci: Bauran pemasaran, keputusan wisatawan, wisata budaya, festival cap go meh

Fulltext

Pembuatan Meringue Pavlova Mengunakan Air Rendaman Kacang Chickpeas Sebagai Pengganti Putih Telur

Chairul Salim

Vienna Artina Sembiring

Yonathan Raditya

STP Trisakti

 

Abstrak

Meringue adalah campuran dasar putih telur yang dikocok bersama gula hingga mengembang. Teksturnya yang creamy membuatnya menjadi favorit bagi terciptanya beberapa produk pastry lainnya seperti pavlova, mousse, baked alaska, macaron, souffle, dacquoise dan bahkan sponge cake. Pavlova adalah makanan penutup yang terbuat dari meringue lalu diisi dengan pastry cream dan dihias dengan menggunakan stroberi dan atau kiwi dan markisa pure. Meski menggunakan putih telur, sebenarnya masih ada sekelompok orang yang belum bisa menikmati produk meringue dan olahan yang lezat. Beberapa dari orang-orang yang alergi terhadap telur atau yang mengadopsi gaya hidup vegan. Alergi telur biasanya disebabkan oleh kandungan protein telur yang terkandung dalam albumin. Chickpea memiliki kandungan gizi yang unik dibandingkan dengan kacang polong dan produk nabati lainnya, dalam buncis mengandung protein dengan proporsi lebih tinggi sekitar 17% -30%. Kandungan protein lain yang juga ditemukan pada buncis adalah albumin dan globulin. Dalam penelitian ini metode yang digunakan adalah metode penelitian eksperimental. Dalam penelitian eksperimental ini, perancangan eksperimental yang dilakukan adalah pemanfaatan kacang tanah kacang tanah sebagai pengganti putih telur dalam pembuatan meringue pavlova. Perlakuan yang diberikan hanya satu yaitu 100% pengganti putih telur dengan kacang kacang kacang 100% sebagai bahan utama pembuatan pavlova meringue. Meringue pavlova yang terbuat dari 100% buncis memiliki kualitas yang bersaing dengan meringue pavlova yang terbuat dari 100% putih telur dan bisa diterima dengan baik oleh konsumen.

Keywords: Meringue, Chickpeas, Pavlova

Fulltext

Kebanggaan dan Perilaku Memelihara Potensi Pariwisata

Purwanti Dyah Pramanik

Devita Gantina

Fachrul Husain Habibie

STP Trisakti

 

ABSTRAK

Cibuntu, Kuningan di Jawa Barat memiliki berbagai potensi pariwisata. Daya tarik wisata tersebut dapat dikelompokkan menjadi tiga bagian, yaitu wisata budaya, wisata alam, dan wisata buatan. Ketiga obyek wisata tersebut bersifat unik. Kekhasannya ini melekat sebagai identitas mayarakat yang tinggal di desa Cibuntu. Perasaan seseorang yang memiliki keterikatan dengan suatu tempat disebut rasa kebangsaan atau yang dikenal dengan istilah nasionalisme. Perilaku masyarakat terhadap potensi wisata yang dimiliki dapat menggambarkan rasa nasionalisme masyarakat tersebut. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisa keterkaitan kebanggaan masyarakat desa dan kesadaran memelihara budaya yang dimiliki desa mereka. Responden berjumlah 45 orang penduduk desa. Penelitian menggunakan disain penelitian deskriptif. Sampel dipilih secara acak sederhana. Data dikumpulkan dengan cara menyebarkan kuesioner. Analisis meliputi uji validitas dan reliabilitas, analisis frekuensi, serta analisis mean dan korelasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa semua responden merasa bangga terhadap kekayaan budaya, alam, serta wisata buatan di desa mereka. Penelitian ini juga menemukan bahwa responden sudah merasa memelihara budaya, alam, serta wisata buatan yang terdapat di desa mereka tetapi penerapanannya harus lebih ditingkatkan.

Kata Kunci: Perilaku masyarakat desa, potensi pariwisata.

Fulltext

Peningkatan Kompetensi Mahasiswa Melalui Praktek Kerja Lapangan Di Hotel

Michael Khrisna Aditya

Purwanti Dyah Pramanik

STP Trisakti

 

ABSTRAK

Sumber daya manusia merupakan salah satu aset yang penting bagi suatu organisasi.  Sumber daya manusia yang merealisasikann visi perusahaan. Pelatihan merupakan salah satu cara untuk meningkatkan kapabilitas sumber daya manusia.  Ketika kapabilitas sumber daya manusia meningkat maka kompetensi karyawan akan semakin baik. Dalam rangka melakukan pengembangan keahlian sumber daya manusia perlu adanya tempat pelatihan yang layak.  Tujuan penelitian untuk mengidentifikasikan peningkatan kompetensi sumber daya manusia melalui praktek kerja di hotel. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kuantitatif dan diolah untuk mendapatkan hasil rata – rata. Responden penelitian adalah 48 mahasiswa program studi D3 Perhotelan dan D4 Perhotelan di Sekolah Tinggi Pariwisata Trisakti yang melaksanakan praktek kerja lapangan di hotel yang berlokasi di Pulau Bali.  Mereka melakukan training selama 6 bulan dan 12 bulan pada tahun 2016/2017. Mereka dipilih dengan teknik probability sampling.   Hasil penelitian menunjukkan bahwa peningkatan kompetensi sebesar 30,12%  untuk bekerja dibawah tekanan,  29,60% untuk bekerja dengan berbeda budaya,  29,41% untuk mempelajari pengetahuan diluar bidang ilmu,  28,19% untuk kompetensi manajemen waktu, dan 27,45% untuk kompetensi pengetahuan dibidang ilmu.

 

Kata Kunci : Kompetensi, Praktek Kerja Lapangan, Hotel

Fulltext

The Importance of ISO 2200 in Traditional Food in Indonesia, Case in Rendang Catering

Filma Festivalia

Dewi Savitri

Mimi Engrani

 

Abstract

Not just a quality management system for the food industry as the important things, ISO 22000 which incorporate with Hazard Analysis Control Point (HACCP) and other preventive plans also need to be a apply soon to ensure food safety. In Indonesian cases, especially in meet food catering such as rendang has some problem such as variety of diseases and contamination of food products of animal origin. It can cause anxiety societies that exist throughout the world, which consequently affect the attitude of consumers. Therefore, consumers are becoming more curious information about the source of the products they consume. This quirosity become pressure from consumers to produsen. As we know many changes that occur in the production of food, in terms of both quality and safety. The objective of this study to determine food safety practice and procedures related to the food safety management system in Rendang. The data were obtained use survey method to 5 catering/restaurant at Bintaro Jakarta area. The result shows that not all producers following hygene requirement such as ingredient, meat process and stora.

Keywords: ISO 2200, HACCP, Meat Food

Full Text: doi:10.2991/ictgtd-16.2017.16

Could Nationalism Sense be Reached Through Cultural Tourism Activity

Purwanti Dyah Pramanik

Rahmat Ingkadijaya

Devita Gantina

 

Abstract

Cultural tourism activity could be one of the educational choices to reach emotional well-being. In the point of consumers’ view, one of the emotional well-being is having a sense of nation of ones country. It is similar with nasionalism sense. By having experience in a certain local tourism, watching traditional dance performances or informing and tasting a wide range of traditional food, people is going to be more familiar with their own culture, more fond of their own culture, and more proud of their own culture. This research aimed to analyze the respondents’ nasionalism sense after having cultural tourism activity by visiting Tekstil Jakarta Museum and Rumah Budaya Nusantara Puspo Budoyo (RBNPB) in Tangerang Selatan. The respondents are 74 of the new students’ parent of Trisakti School of Tourism who are traveling together to visit Tekstil Jakarta Museum and RBNPB. The study made use of descriptive research design. The sample are choosen by simple random sampling. The data are collected by distributing questionaires. The analysis includes validity and reliability, frequency, and descriptive. The study found that after having tourism services by visiting Tekstil Jakarta museum and RBNPB, the respondents were more familiar with their own culture, more fond of their own culture, and more proud of their own culture.

Keywords: Nasionalism Sense, Cultural Tourism Activity

Fulltext: doi:10.2991/ictgtd-16.2017.5